Saat tegangan diturunkan, motor, sebagai perangkat inti penggerak listrik, mengalami serangkaian perubahan signifikan. Berikut ini adalah analisis terperinci tentang perubahan ini, yang dirancang untuk membantu lebih memahami dampak penurunan tegangan pada kinerja motor dan kondisi pengoperasian.
3. Perubahan Saat Ini
Penjelasan prinsip: Menurut hukum Ohm, hubungan antara arus I, tegangan U, dan resistansi R adalah I=U/R. Pada motor listrik, resistansi R (terutama resistansi stator dan resistansi rotor) biasanya tidak banyak berubah, sehingga penurunan tegangan U akan langsung menyebabkan peningkatan arus I. Untuk berbagai jenis motor listrik, perubahan arus akan sama dengan resistansi stator. Untuk berbagai jenis motor, manifestasi spesifik dari perubahan arus dapat bervariasi.
Kinerja spesifik:
Motor DC: motor DC tanpa sikat (BLDC) dan motor DC dengan sikat mengalami peningkatan arus yang signifikan saat tegangan dikurangi jika beban tetap konstan. Hal ini karena motor membutuhkan lebih banyak arus untuk mempertahankan keluaran torsi awal.
Motor AC: Untuk motor asinkron, meskipun motor secara otomatis mengurangi kecepatannya agar sesuai dengan beban saat tegangan diturunkan, arus masih dapat meningkat jika beban lebih berat atau berubah lebih cepat. Sedangkan untuk motor sinkron, jika beban tetap tidak berubah saat tegangan diturunkan, arus tidak akan banyak berubah secara teoritis, tetapi jika beban meningkat, arus juga akan meningkat.
Ketiga, perubahan torsi dan kecepatan
Perubahan torsi: Penurunan tegangan biasanya menyebabkan penurunan torsi motor. Hal ini karena torsi sebanding dengan hasil kali arus dan fluks, dan ketika tegangan diturunkan, meskipun arus meningkat, fluks dapat menurun karena kurangnya tegangan, yang mengakibatkan penurunan torsi keseluruhan. Namun, dalam beberapa kasus, seperti pada motor DC, jika arus ditingkatkan secara memadai, hal itu dapat mengimbangi penurunan fluks sampai batas tertentu, sehingga torsi tetap relatif stabil.
Perubahan kecepatan: Untuk motor AC, terutama motor asinkron dan sinkron, penurunan tegangan akan secara langsung mengakibatkan penurunan kecepatan. Hal ini karena kecepatan motor terkait dengan frekuensi catu daya dan jumlah pasangan kutub motor, dan penurunan tegangan akan memengaruhi kekuatan medan elektromagnetik motor, yang pada gilirannya mengurangi kecepatan. Untuk motor DC, kecepatan sebanding dengan tegangan, sehingga kecepatan akan menurun seiring dengan penurunan tegangan.
Tiga, efisiensi dan panas
Efisiensi yang lebih rendah: tegangan yang lebih rendah akan menyebabkan efisiensi motor yang lebih rendah. Karena motor dalam operasi tegangan yang lebih rendah, membutuhkan lebih banyak arus untuk mempertahankan daya keluaran, dan peningkatan arus akan meningkatkan rugi tembaga dan rugi besi motor, sehingga mengurangi efisiensi keseluruhan.
Peningkatan panas yang dihasilkan: Akibat peningkatan arus dan penurunan efisiensi, motor menghasilkan lebih banyak panas selama pengoperasian. Hal ini tidak hanya mempercepat penuaan dan keausan motor, tetapi juga dapat memicu aktivasi perangkat perlindungan panas berlebih, yang mengakibatkan motor mati.
四, dampak pada umur motor
Pengoperasian jangka panjang di bawah tegangan yang tidak stabil atau lingkungan tegangan rendah akan memperpendek masa pakai motor secara serius. Karena penurunan tegangan yang disebabkan oleh peningkatan arus, fluktuasi torsi, penurunan kecepatan, dan pengurangan efisiensi serta masalah lainnya akan menyebabkan kerusakan pada struktur internal dan kinerja listrik motor. Selain itu, peningkatan pembangkitan panas juga akan mempercepat proses penuaan bahan insulasi motor.
五、Penanggulangan
Untuk mengurangi dampak penurunan tegangan pada motor, tindakan berikut dapat dilakukan:
Optimalkan sistem catu daya: pastikan tegangan jaringan catu daya stabil, untuk menghindari dampak fluktuasi tegangan pada motor.
Pemilihan motor yang sesuai: dalam desain dan pemilihan fluktuasi tegangan, pertimbangkan sepenuhnya faktor pemilihan motor dengan rentang adaptasi tegangan yang luas.
Pasang penstabil tegangan: pasang penstabil tegangan atau regulator tegangan pada input motor untuk menjaga kestabilan tegangan.
Perkuat perawatan: pemeriksaan dan perawatan motor secara berkala untuk mendeteksi dan menangani potensi masalah secara tepat waktu guna memperpanjang masa pakai motor.
Singkatnya, dampak pengurangan tegangan pada motor memiliki banyak sisi, termasuk perubahan arus, perubahan torsi dan kecepatan, masalah efisiensi dan panas, serta dampak terhadap masa pakai motor. Oleh karena itu, dalam aplikasi praktis perlu dilakukan tindakan efektif untuk mengurangi dampak tersebut guna memastikan pengoperasian motor yang aman dan stabil.
Waktu posting: 08-08-2024